Sunday, September 14, 2014

Catatan sebuah perasaan

Sebuah perasaan, perasaan yang terdiri dari berbagai macam rasa; amarah, kekesalan, kekecewaan, kesedihan, penyesalan, dan kegelisahan. Rasa negatif.

Sebuah rasa yang seharusnya menjadi rasa yang positif.


Nothing last forever. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Pada masa kita senang, ingat kebahagiaan tidak selamanya. Di saat kita sedih, kita juga ingat penderitaan tidak akan selamanya.

Semua berpegang pada apa yang menjadi pusat kehidupan kita, sang pencipta, sesuai agama masing-masing tentunya. Kekuatan sang pencipta itu melebihi akal sehat kita. Ia tidak pernah tidur, yang dapat kita lakukan hanya melakukan kebaikan dan hal-hal yang tidak menentang hukum-hukumNYA. Apabila orang-orang melakukan hal-hal jahat ke kita, jangan membalasnya dengan kejahatan pula. Saya percaya Tuhan itu tidak tidur, biar Tuhan yang membalasnya. Mungkin juga orang tersebut tidak percaya karma atau hukum tabur-tuai, tapi karma itu berjalan tanpa perlu orang itu percaya atau tidak. Tuhan itu maha adil. Dia itu baik. God is good. He still working in your life. Pada akhirnya, pada saatnya nanti kita akan melihat betapa baik skenario yang Tuhan berikan dalam hidup kita.

Banyak hal-hal pribadi yang tidak bisa saya ceritakan di sini, tapi dalam hidup saya yang cukup complicated ini, waktu membuat saya melihat bahwa orang yang punya niat jahat dan berbuat jahat, mendapat balasannya. Memang kita sebagai saudara seiman, tentu hanya bisa mengingatkan akan melakukan hal-hal baik sesuai kepercayaan kita, tapi keputusan untuk melakukan hal-hal jahat ada di tangan orang tersebut. Saya percaya bahwa apa yang ia tanam dalam hidupnya, itu pula yang akan ia tabur dalam hidupnya. Banyaklah berbuat kebaikan dan hindarilah hal-hal jahat. Bila kita membalas perlakuan orang lain dengan kejahatan pula, dimana pahala hidup kita? Hidup ini tidak sempurna.
Spread kindness. Sebarkan kebaikan. Bukan untuk orang itu, tapi untuk hidup kita sendiri dan untuk Tuhan.

Praying. apapun yang menjadi duka hati kita, berdoalah. Jangan menghakimi orang lain.
Spread positiveness. Memang hal ini sulit, apalagi bila dimulai dari diri kita sendiri, saya pun masih belajar untuk menjadi orang yang selalu berpikir positif. Terutama berpikir positif saat keadaan sangat negatif. Tapi percayalah hal ini lebih baik untuk diri kita daripada berpikir negatif. Berpikir negatif, walau secara akal sehat emang benar, TIDAK ada gunanya. selain membuat diri sendiri makin sakit dan terluka.

Saya juga masih berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berharap siapapun yang membaca ini bisa mendapatkan sesuatu untuk menjadi lebih baik juga.

Bersyukur dan ingatlah akan hal-hal baik yang masih dimiliki saat ini.

The last but not the least, FORGIVE. Memaafkan, Maafkanlah orang-orang yang menyakiti hatimu dan maafkanlah dirimu sendiri dan hidup ini sendiri. Bukan untuk orang itu tapi untuk diri kita sendiri.

Be grateful and Thanks God. Remember that you are not alone, we have GOD. He is by your side.




-terinspirasi dari buku "Battlefield of the mind" by Joyce Meyer.


Regards,


Selene.

No comments:

Post a Comment

Thank you for your comment