Sudah berhari-hari belakangan ini Israel terus menyerang Gaza.
Hamas adalah salah satu partai politik cukup besar dan berhasil memenangkan pemilu di Palestina. Hamas juga mempunyai jasa yang besar dalam menjaga jalur Gaza agar tidak dimasuki oleh Israel selama ini, meskipun untuk itu banyak korban jatoh tak terelakkan.
Kejadian awalnya adalah ketika tiga pemudi Yahudi hilang dan ditemukan tewas, Israel beranggapan bahwa itu adalah ulah Hamas. Sebagai gantinya, seorang pemudi dari Gaza diculik dan dibakar hidup-hidup oleh orang-orang Yahudi aliran keras. Setelah itu, seperti yang kita ketahui bersama, tentara israel bahkan berjumlah lebih dari 75.000 orang menyerang jalur Gaza. Mereka menyerang membabi buta, mem-bom wilayah-wilayah terowongan bawah tanah Gaza. Melalui berita televisi, saya melihat korban di Gaza sekarang sudah mencapai 700-an lebih orang dan rata-rata korban nya adalah wanita dan anak-anak. Jumlah korban terus meningkat setiap hari-nya.
Hamas di Gaza tidak diam saja melihat keadaan ini, pada 10 Juli kemaren, mereka menembakkan 140 roket ke Israel, salah satu roket mengenai SPBU di kota Ashdod dan terjadi kebakaran dan dilaporkan 3 orang meninggal karena itu. Sampai detik ini baik Israel maupun Palestina belom menghentikan serang-menyerang tersebut.
Kalau mengukur kekuatan, tentu kita sama-sama mengetahui bahwa militer Israel yang merupakan ke-4 terbaik dunia mendapatkan bantuan persenjataan dari negara Amerika. Israel memiliki total 3000 tank, senjata-senjata lain yang kuat serta 88 alat peluncur roket. Jalur Gaza adalah salah satu tempat yang paling dipantau oleh Israel. Prioritas mereka yang paling utama adalah mencegah atau menghambat Hamas mendapatkan teknologi alat peluncur roket. Namun hingga hari ini, Israel masih berjuang untuk mengetahui lokasi-lokasi para pejuang Palestina di jalur kecil ini.
Berikut adalah serangan-serangan yang dilakukan oleh kedua negara ini:
1. Roket Baru Bersejarah Palestina
Pejuang Al Qassam dengan roket anti pesawat. Foto : Al Qassam
Sejak dimulainya agresi Israel lima belas hari yang lalu terhadap Gaza, para pejuang Gaza sudah melontarkan setidaknya tiga ribu roket dari berbagai jenis. Al-Qassam dan Brigade Al Quds, sayap militer gerakan perlawanan Jihad Islami adalah penyumbang terbesar dari ribuan roket yang ditembakkan ke Israel, ini masih belum seimbang dengan ratusan ribu rudal dengan system GPS yang ditembakkan Israel ke Gaza sejak awal peperangan terjadi.Pejuang Palestina sejak awal blokade hanya mampu menembakkan roket sejauh 25 km atau paling jauh 75 km dengan roket-roket rakitan mereka. Namun kali ini, tahun ini, roket terbaru mereka yang berjenis R 160 mampu mencapai jarak terjauh ke Haifa, sekitar 165 km dari Jalur Gaza, sebuah kemajuan yang membuat kaget pemerintahan penjajah dan pemukim ilegalnya. Roket M 75 mereka juga mampu menjangkau Tel Aviv. Mereka bahkan mendaratkan roket di dekat bangunan program nuklir Israel di Dimona, menempatkan semua wilayah-wilayah yang dikuasai Israel dalam sirene darurat yang semakin sering berbunyi menandakan bahaya untuk para warganya.Meskipun ratusan peluncuran roket dari Gaza ini berhasil dihalau Iron Drome mereka, para pejuang berhasil meyakinkan bahwa tidak ada satupun daerah di Israel yang aman dari roket-roket mereka, sama seperti ketika jalur kecil Gaza tidak aman dari rudal-rudal Israel.
2. Peluncuran Drone Yang Tak Terdeteksi
Para pejabat Israel mengatakan kepada The Daily Beast pihaknya telah meluncurkan pesawat mata-mata khusus yang mereka sebut “Eye of the Sky Skuadron,” yang terbang tanpa terdeteksi di langit Gaza. Selain itu mereka juga memiliki balon udara yang ditempelkan dengan kamera dan sensor lain yang dapat menghasilkan gambar termal dari lokasi ramai yang dipantau. Ada juga yang drone yang menangkap sinyal, spektrum nirkabel, untuk menyadap tweet, email, Skype, maupun jejaring sosial lainnya yang aktif di Gaza. Di Gaza terdapat menara seluler palsu yang menahan panggilan ponsel dengan menipu ponsel untuk mengirim sinyal ke stasiun utama. Di bawah tanah, Israel memasang sirkuit khusus menyedot aliran data dari dua kabel serat optik yang menyediakan akses internet kecepatan tinggi di dalam Gaza.
3. Serangan Bawah Laut Palestina
Sejak dimulainya agresi Israel lima belas hari yang lalu terhadap Gaza, para pejuang Gaza sudah melontarkan setidaknya tiga ribu roket dari berbagai jenis. Al-Qassam dan Brigade Al Quds, sayap militer gerakan perlawanan Jihad Islami adalah penyumbang terbesar dari ribuan roket yang ditembakkan ke Israel, ini masih belum seimbang dengan ratusan ribu rudal dengan system GPS yang ditembakkan Israel ke Gaza sejak awal peperangan terjadi.Pejuang Palestina sejak awal blokade hanya mampu menembakkan roket sejauh 25 km atau paling jauh 75 km dengan roket-roket rakitan mereka. Namun kali ini, tahun ini, roket terbaru mereka yang berjenis R 160 mampu mencapai jarak terjauh ke Haifa, sekitar 165 km dari Jalur Gaza, sebuah kemajuan yang membuat kaget pemerintahan penjajah dan pemukim ilegalnya. Roket M 75 mereka juga mampu menjangkau Tel Aviv. Mereka bahkan mendaratkan roket di dekat bangunan program nuklir Israel di Dimona, menempatkan semua wilayah-wilayah yang dikuasai Israel dalam sirene darurat yang semakin sering berbunyi menandakan bahaya untuk para warganya.Meskipun ratusan peluncuran roket dari Gaza ini berhasil dihalau Iron Drome mereka, para pejuang berhasil meyakinkan bahwa tidak ada satupun daerah di Israel yang aman dari roket-roket mereka, sama seperti ketika jalur kecil Gaza tidak aman dari rudal-rudal Israel.
2. Peluncuran Drone Yang Tak Terdeteksi
Para pejabat Israel mengatakan kepada The Daily Beast pihaknya telah meluncurkan pesawat mata-mata khusus yang mereka sebut “Eye of the Sky Skuadron,” yang terbang tanpa terdeteksi di langit Gaza. Selain itu mereka juga memiliki balon udara yang ditempelkan dengan kamera dan sensor lain yang dapat menghasilkan gambar termal dari lokasi ramai yang dipantau. Ada juga yang drone yang menangkap sinyal, spektrum nirkabel, untuk menyadap tweet, email, Skype, maupun jejaring sosial lainnya yang aktif di Gaza. Di Gaza terdapat menara seluler palsu yang menahan panggilan ponsel dengan menipu ponsel untuk mengirim sinyal ke stasiun utama. Di bawah tanah, Israel memasang sirkuit khusus menyedot aliran data dari dua kabel serat optik yang menyediakan akses internet kecepatan tinggi di dalam Gaza.
3. Serangan Bawah Laut Palestina
pasukan laut Al-Qassam. Foto: AL Qassam dok
Pada 18 Juli 2014, untuk pertama kalinya Al Qassam meluncurkan “pasukan katak” yang mampu menyusup masuk melalui bawah laut ke markas tentara laut Israel di pantai Ashkelon. Beberapa orang para pejuang meninggal dalam operasi tersebut, namun mereka mampu membunuh tujuh orang angkatan laut Israel dan lainnya terluka.Dalam gambar yang diunggah kantor berita Gaza Today di situs jejaring sosial Twitter, memperlihatkan aksi salah seorang tentara Hamas yang sedang berada di kedalaman laut. Hamas dalam pernyataan resminya menyatakan “komando laut al Qassam telah berhasil melaksanakan misinya seperti yang direncanakan,” menambah daftar kejutan terbaru bagi Israel.
4.Terowongan Ke Jantung Israel.
Setelah Komando Pasukan Katak Hamas melalaui perairan Gaza berhasil memasuki wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis, kini pasukan lain kembali mengagetkan Israel dengan menerobos perbatasan Israel melalui terowongan yang salah satunya berhasil menembus Ashkelon, lima kilometer dari Gaza.Melalui situs resminya, pihak Al Qassam menyatakan para pejuangnya berhasil menyusup ke wilayah Kibutz Sufa melalui terowongan yang berada di belakang posisi musuh. Mereka melakukan misi pengintaian dalam rangka mengetahui posisi musuh dan sempat berada di wilayah tersebut selama setengah jam.Ketika sejumlah kendaraan tempur menyerang para pejuang tersebut, mereka melakukan perlawanan, hingga musuh memilih mundur. Setelah itu pesawat tempur Zionis mengambil alih penyerangan hingga para pejuang memutuskan untuk keluar dari wilayah itu melalui terowongan.Sejauh ini pihak pejuang masih merahasiakan jumlah dan lokasi-lokasi terowongan yang mereka bangun ke kota-kota di Israel demi kesukseskan aksi mereka dalam rangka menghalau pasukan penjajah Israel. Bahkan menurut sebuah sumber terpercaya, terowongan terowongan itu sudah mengarah ke Al Quds, dimana Masjid Al Aqsha berada. Namun, ini menjadi bukti kemenangan mereka sebagai komunitas perlawanan kecil dalam menghalau upaya entitas Zionis yang didukung negara-negara adidaya seperti AS, Inggris, Jerman, dan sebagian negara-negara Eropa lainnya.
5.Korban Israel Terbanyak.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas mengumumkan dari 7-22 Juli 2014 setidaknya 52 tentara penjajah Israel, termasuk perwira dan prajuritnya, tewas dalam pertempuran darat dengan Al-Qassam dalam perang terbaru mereka, hal ini merupakan sejarah terbaru bagi peperangan Israel-Gaza karena korban Israel biasanya tidak pernah berjatuhan sebanyak ini, meskipun pihak Israel membantah hal ini dengan menyebutkan hanya 27 dari tentara mereka yang meninggal dalam perang darat dengan pejuang Palestina.Yuval Steinitz, ketua sayap kanan komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen Israel, mengibaratkan kemenangan Hamas sebagai “gempa bumi” bagi Israel dan menyebutnya sebagai “kekalahan tragis bagi Israel dalam perang melawan ‘terorisme’."
Kalau melihat fakta-fakta di atas sepertinya serang-menyerang ini masih akan berlanjut. Saya merasa miris hati saya melihat tayangan berita televisi dimana wanita dan anak-anak adalah korban terbanyak dalam perang ini. Semoga kedamaian ada di bumi tercinta ini
Salam,
Selene.
(sumber berita dari Mirajnews.com)
Setelah Komando Pasukan Katak Hamas melalaui perairan Gaza berhasil memasuki wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis, kini pasukan lain kembali mengagetkan Israel dengan menerobos perbatasan Israel melalui terowongan yang salah satunya berhasil menembus Ashkelon, lima kilometer dari Gaza.Melalui situs resminya, pihak Al Qassam menyatakan para pejuangnya berhasil menyusup ke wilayah Kibutz Sufa melalui terowongan yang berada di belakang posisi musuh. Mereka melakukan misi pengintaian dalam rangka mengetahui posisi musuh dan sempat berada di wilayah tersebut selama setengah jam.Ketika sejumlah kendaraan tempur menyerang para pejuang tersebut, mereka melakukan perlawanan, hingga musuh memilih mundur. Setelah itu pesawat tempur Zionis mengambil alih penyerangan hingga para pejuang memutuskan untuk keluar dari wilayah itu melalui terowongan.Sejauh ini pihak pejuang masih merahasiakan jumlah dan lokasi-lokasi terowongan yang mereka bangun ke kota-kota di Israel demi kesukseskan aksi mereka dalam rangka menghalau pasukan penjajah Israel. Bahkan menurut sebuah sumber terpercaya, terowongan terowongan itu sudah mengarah ke Al Quds, dimana Masjid Al Aqsha berada. Namun, ini menjadi bukti kemenangan mereka sebagai komunitas perlawanan kecil dalam menghalau upaya entitas Zionis yang didukung negara-negara adidaya seperti AS, Inggris, Jerman, dan sebagian negara-negara Eropa lainnya.
5.Korban Israel Terbanyak.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas mengumumkan dari 7-22 Juli 2014 setidaknya 52 tentara penjajah Israel, termasuk perwira dan prajuritnya, tewas dalam pertempuran darat dengan Al-Qassam dalam perang terbaru mereka, hal ini merupakan sejarah terbaru bagi peperangan Israel-Gaza karena korban Israel biasanya tidak pernah berjatuhan sebanyak ini, meskipun pihak Israel membantah hal ini dengan menyebutkan hanya 27 dari tentara mereka yang meninggal dalam perang darat dengan pejuang Palestina.Yuval Steinitz, ketua sayap kanan komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen Israel, mengibaratkan kemenangan Hamas sebagai “gempa bumi” bagi Israel dan menyebutnya sebagai “kekalahan tragis bagi Israel dalam perang melawan ‘terorisme’."
Kalau melihat fakta-fakta di atas sepertinya serang-menyerang ini masih akan berlanjut. Saya merasa miris hati saya melihat tayangan berita televisi dimana wanita dan anak-anak adalah korban terbanyak dalam perang ini. Semoga kedamaian ada di bumi tercinta ini
No comments:
Post a Comment
Thank you for your comment