Thursday, June 9, 2016

China vs Hongkong : Umbrella Movement


from : TheTimes.co.uk


Dear Team,

Now let's talk about something different than before.

Mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui bahwa saat ini Hongkong sedang mengalami krisis. Namun, bukan krisis ekonomi, melainkan krisis politik. Saat ini hubungan antara Hongkong dengan China sedang mengalami ketegangan. Hal ini berawal dari adanya informasi bahwa kandidat pemimpin Hongkong yang dapat dipilih, telah diseleksi sejak awal oleh China yang tentunya memilih bakal kandidat yang condong ke China. Tidak hanya itu China pun dikabarkan melakukan penculikan terhadap pemilik toko buku yang hendak menjual buku yang dianggap menghina presiden China, Xi Jin Ping. Kontan hal ini memicu kemarahan masyarakat Hongkong yang berpegang pada prinsip demokrasi. Hal ini pun berujung pada unjuk rasa masyarakat Hongkong yang dikenal dengan nama "umbrella movement".  

Meskipun unjuk rasa dimulai pada tahun 2014, namun dampaknya terus memuncak dan masih dapat dirasakan hingga sekarang. Tidak hanya masyarakat Hongkong, bahkan selebritis Hongkong pun ikut ambil suara. Beberapa selebritis Hongkong ikut mendukung "umbrella movement", yang berakibat dengan diblack listnya mereka di daratan China, antara lain Anthony Wong, Ellen Lo, Chapman To. Tidak hanya itu, bahkan selebritis sekaliber Chow Yun Fat ikut mendukung demokrasi di Hongkong. Salah satunya yang baru-baru ini dihebohkan adalah Denise Ho. Denise Ho adalah selebritis sekaligus aktivis Hongkong pro Demokrasi yang terkenal. Dia bahkan bertemu dengan Dalai Lama, yang dianggap sebagai separatis karena ingin memisahkan Tibet dari China. Di samping itu, dia juga menyerukan hak bagi para gay dan lesbian. 

Kontan, pemerintah China pun tidak tinggal diam. Melalui surat kabar pemerintah, China menuduh bahwa Denise Ho adalah separatis. Menyadari bahwa Denise Ho merupakan selebritis yang di black list di China, Lancome (perusahaan kosmetik Prancis dibawah naungan L'Oreal) pun segera membatalkan konser gratis yang diadakan di Hongkong dengan alasan keselamatan melalui akun facebook. Tidak hanya itu, Lancome juga menyatakan bahwa Denise Ho bukan lah bintang iklan dari Lancome. Lancome juga menghapus komen-komen berbahasa China yang ditulis di akun facebooknya. Hal ini dilakukan mengingat China adalah pasar kedua terbesar Lancome setelah USA. Namun, masalah tidak selesai sampai di sini, masyarakat Hongkong pun sangat marah dengan Lancome mengetahui bahwa Lancome tunduk pada China. Mereka pun melakukan demonstrasi untuk memboycot Lancome dan L'Oreal. Akibat kencangnya demonstrasi di Hongkong, pihak Lancome pun menutup toko-tokonya yang ada di Hongkong. Hingga saat ini pihak Lancome dan L'Oreal belum bersedia memberikan komentar. 

So, bagi kalian-kalian semua yang hendak pergi ke China atau Hongkong, hal-hal seperti ini perlu mendapatkan perhatian. Hingga saat ini China dan Hongkong masih dalam situasi yang panas sehingga setiap ucapan dan perbuatan terkait dengan demokrasi, separatisme, dan kemerdekaan harus dijaga dengan hati-hati. 

Have a great days everyone ^^


Regards, 
Angela

No comments:

Post a Comment

Thank you for your comment